Perkembangan Perusahaan Nokia dan Penyebab Bangkrutnya Perusahan Nokia
Nokia Corporation adalah perusahaan terbatas terbuka yang tercatat di bursa saham Helsinki, Frankfurt, dan New York, memainkan peran yang sangat besar dalam perekonomian Finlandia dan sejauh ini merupakan perusahaan terbesar Finlandia, terhitung sekitar sepertiga dari kapitalisasi pasar dari Bursa Efek Helsinki (OMX Helsinki) pada 2007. Bergerak dalam bidang perangkat mobile, konvergen internet dan industri komunikasi. Memiliki lebih dari 132.000 karyawan di 120 negara, penjualan di lebih dari 150 negara dan pendapatan tahunan global lebih dari € 42 milyar dan laba usaha sebesar € 2.000.000.000 di tahun 2010, menawarkan layanan internet seperti aplikasi, games, musik, peta, media dan pesan melalui platform OVI nya, jaringan telekomunikasi peralatan melalui Nokia Siemens Networks, dan informasi peta gratis melalui Navteq, anak perusahaannya. Gambar 1.1 Pergerakan SahamNokia. Sayangnya era kejayaan Nokia saat ini sudah mulai memudar, sebagaimana ditunjukkan oleh gambar 1.1 saham Nokia semakin turun, berbeda dengan S&P500, Nasdaq dan Dow Jones. Bila dibandingkan dengan Q2 2011 lalu, market share Nokia pada Q2 2012 ini mengalami penurunan di semua negara. Nokia juga melakukan pengurangan pegawai dan penutupan kantor dan pabriknya termasuk pabrik Nokia yang terletak di Finlandia, jadi saat ini tidak ada lagi produk Nokia yang dibuat di Finland, negara asal Nokia.
Kebangkrutan Nokia
Perjalanan Nokia sebagai sebuah bisnis tergolong amat dramatis. Dari vendor ponsel yang merajai dunia dekade 1990-an, siapa sangka kini Nokia sedang memasuki masa genting. Perusahaan produsen ponsel asal Finlandia ini terus kehabisan uang kas, waktu dan pilihan demi bertahan dalam ganasnya persaingan dunia bisnis. Dua tahun yang lalu, CEO baru Stephen Elop memutuskan dengan berani demi menaklukkan rintangan di masa lalu. Elop menyingkirkan sistem operasi Symbian yang sudah begitu lama dibenamkan dalam ponsel-ponsel canggihnya dan beralih fokus pada pengembangan sistem operasi Windows Phone dari Microsoft. Saat itu, apa yang ditempuh Elop terkesan sangat berisiko tetapi berpotensi menghasilkan laba tinggi dan membantu Nokia menadapatkan kembali masa jayanya. Bila Nokia sudah memilih mengadopsi Android, hal yang terbaik yang bisa ia capai ialah menjadi pabrikan rata-rata yang mengekor kesuksesan yang lain karena komoditasnya yang juga hampir serupa. Di sisi lain, Windows Phone memberikan peluang bagi Nokia untuk mencetak kesuksesan yang sudah dicapainya di masa lalu. Sudah ada sistem operasi yang berkualitas dan menanti perangkat keras yang cantik. Jika Nokia dapat menghasilkan perangkat yang mengagumkan untuk platform Windows Phone, mungkin ia dapat merengkuh ceruknya sendiri di pasar sebagai produsen yang mampu menawarkan sesuatu yang unik: sebuah rangkaian produk ponsel yang ramah pengguna dan berdaya tarik tinggi pada semua tingkatan harga. Elop yang berasal dari Microsoft pastinya mengetahui bahwa memilih Windows berarti akan ada pertaruhan, bahkan sebuah pertaruhan yang hampir mustahil dimenangkan. Namun dalam bisnis teknologi, jika Anda tidak mau membidik tujuan yang paling tinggi, apa artinya?. Namun, sayangnya pertaruhan itu meleset. Kini Nokia terpelanting dan mulai tenggelam dalam lautan pertaruhannya sendiri. Jajaran produk ponsel Lumia perusahaan tersebut tak begitu laris manis di pasar. Meski memiliki desain yang menawan, Lumia hanya mencetak angka penjualan 2 juta unit. Tampaknya rekor ini cukup baik bagi Nokia yang sedang berjuang untuk bertahan. Nokia juga menikmati sukses dengan Lumia di pasar AS yang terkenal sukar ditembus. Namun, semua prestasi itu tidak cukup kuat mendorong Nokia lebih dekat dengan posisi saat masa keemasannya. Sekarang, untuk kedua kalinya di tahun ini, Nokia mengurangi patokan pendapatannya menjadi sekadar "kekuatan dinamis industri yang kompetitif". Ini sama saja mengatakan, "Kami sudah babak belur". Seperti diberitakan Nokia telah sampai pada keputusan final untuk mengakhiri pabrik di Salo, Finlandia. Nokia mengumumkan pemecatan 10 ribu orang pekerjanya di seluruh dunia, menutup pabriknya dan melakukan divestasi dengan menggarap Vertu, bisnis ponsel dengan segmen eksklusif dan mewah. Persaingan dengan pemain seperti Apple, Samsung dan Google tak pelak menjadi alasan lesunya bisnis yang dijalankan Nokia. Nokia juga menutup dua kantor di China dan merumahkan karyawannya. Aksi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk menata ulang operasionalnya di pasar smartphone terbesar dunia tersebut. Langkah tersebut dilakukan terkait market sharenya yang terus turun di sana, begitupun di negara- negara lain. Mungkin ini juga akibat menurunnya jumlah produksi akibat persaingan permintaan pasar dari produsen lain. Di bulan Mei pengapalan handset Nokia turun sebesar 24% di kuartal pertama, sehingga hal ini membuat Samsung mengambil alih predikat sebagai produsen mobile-phone terbesar di dunia. Isu utama yang sedang dihadapi Nokia kini ialah kas. Meskipun sudah secara ekstrim mengurangi pengeluaran di berbagai pos, Nokia masih harus membutuhkan banyak dana untuk melakukannya. Dengan mempertimbangkan semua ini, Nokia diperkirakan akan mengantongi kas bersih senilai 2,7 miliar euro di akhir 2012, menurut analis Morgan Stanley. Semua peringkat utang Nokia sudah dicap sampah. Jika keadaan Nokia terus memburuk, tak mustahil posisi perusahaan ini akan menjadi lebih rawan dan rapuh. Nokia yang berdiri tahun 1865 bisa jadi gulung tikar. Pelajaran yang bisa kita petik dari gagalnya Nokia untuk bertahan dalam industri ponsel dunia ialah bahwa saat Anda terlambat masuk dalam sebuah ekosistem, selanjutnya akan lebih sukar untuk memulihkan diri. Terdapat begitu banyak aspek yang harus digabungkan dan dikoordinasikan dalam Nokia. Ini juga membuat banyak pihak menjadi kurang puas dengan Nokia. Ini juga terjadi pada Apple di dekade 1990-an dengan produk Mac-nya saat itu, Apple menghadapi kemerosotan dalam bisnis PC. Hanya dengan merombak aturan main (dengan sama sekali keluar dari bisnis PC), ia kemudian berhasil melakukan loncatan ke posisi puncak. Namun bisnis ponsel cerdas bahkan lebih dinamis dan ganas. Untuk menang dalam industri ini, diperlukan lebih dari sekadar perangkat keras dan lunak yang mencengangkan pembeli. Tetapi dibutuhkan juga upaya untuk menarik pengembang, yang juga membutuhkan konsumen dan untuk itu juga diperlukan posisi ritel yang kokoh. Ini juga memerlukan keahlian pemasaran yang prima. Singkatnya, persyaratan yang diperlukan untuk menggapai sukses sangatlah banyak terutama jika Anda berada dalam iklim persaingan yang keras dan dinamis yang di dalamnya dipenuhi pesaing yang tak berhenti berinovasi. Ramalan tenggelamnya Nokia yang dituturkan oleh analis teknologi Farhad Manjoo terbukti benar. Tahun ini, brand Nokia diketahui mulai hilang dari pasar. Nama besar Nokia yang dulunya begitu terkenal dan menduduki peringkat pertama dalam sektor ponsel kini memudar. Seiring dengan makin hilangnya reputasi Nokia, yang makin dikenal ialah smartphone dengan sistem operasi Microsoft yang disebut smartphone Windows. Microsoft akhir-akhir ini mengambil alih bisnis smartphone Nokia dan memutuskan mematikan brand tersebut. Menurut sebuah memo, ponsel Lumia 730 dan 830 ini akan menjadi ponsel terakhir yang dijual dengan menggunakan brand Nokia.
Perjalanan Nokia sebagai sebuah bisnis tergolong amat dramatis. Dari vendor ponsel yang merajai dunia dekade 1990-an, siapa sangka kini Nokia sedang memasuki masa genting. Perusahaan produsen ponsel asal Finlandia ini terus kehabisan uang kas, waktu dan pilihan demi bertahan dalam ganasnya persaingan dunia bisnis. Dua tahun yang lalu, CEO baru Stephen Elop memutuskan dengan berani demi menaklukkan rintangan di masa lalu. Elop menyingkirkan sistem operasi Symbian yang sudah begitu lama dibenamkan dalam ponsel-ponsel canggihnya dan beralih fokus pada pengembangan sistem operasi Windows Phone dari Microsoft. Saat itu, apa yang ditempuh Elop terkesan sangat berisiko tetapi berpotensi menghasilkan laba tinggi dan membantu Nokia menadapatkan kembali masa jayanya. Bila Nokia sudah memilih mengadopsi Android, hal yang terbaik yang bisa ia capai ialah menjadi pabrikan rata-rata yang mengekor kesuksesan yang lain karena komoditasnya yang juga hampir serupa. Di sisi lain, Windows Phone memberikan peluang bagi Nokia untuk mencetak kesuksesan yang sudah dicapainya di masa lalu. Sudah ada sistem operasi yang berkualitas dan menanti perangkat keras yang cantik. Jika Nokia dapat menghasilkan perangkat yang mengagumkan untuk platform Windows Phone, mungkin ia dapat merengkuh ceruknya sendiri di pasar sebagai produsen yang mampu menawarkan sesuatu yang unik: sebuah rangkaian produk ponsel yang ramah pengguna dan berdaya tarik tinggi pada semua tingkatan harga. Elop yang berasal dari Microsoft pastinya mengetahui bahwa memilih Windows berarti akan ada pertaruhan, bahkan sebuah pertaruhan yang hampir mustahil dimenangkan. Namun dalam bisnis teknologi, jika Anda tidak mau membidik tujuan yang paling tinggi, apa artinya?. Namun, sayangnya pertaruhan itu meleset. Kini Nokia terpelanting dan mulai tenggelam dalam lautan pertaruhannya sendiri. Jajaran produk ponsel Lumia perusahaan tersebut tak begitu laris manis di pasar. Meski memiliki desain yang menawan, Lumia hanya mencetak angka penjualan 2 juta unit. Tampaknya rekor ini cukup baik bagi Nokia yang sedang berjuang untuk bertahan. Nokia juga menikmati sukses dengan Lumia di pasar AS yang terkenal sukar ditembus. Namun, semua prestasi itu tidak cukup kuat mendorong Nokia lebih dekat dengan posisi saat masa keemasannya. Sekarang, untuk kedua kalinya di tahun ini, Nokia mengurangi patokan pendapatannya menjadi sekadar "kekuatan dinamis industri yang kompetitif". Ini sama saja mengatakan, "Kami sudah babak belur". Seperti diberitakan Nokia telah sampai pada keputusan final untuk mengakhiri pabrik di Salo, Finlandia. Nokia mengumumkan pemecatan 10 ribu orang pekerjanya di seluruh dunia, menutup pabriknya dan melakukan divestasi dengan menggarap Vertu, bisnis ponsel dengan segmen eksklusif dan mewah. Persaingan dengan pemain seperti Apple, Samsung dan Google tak pelak menjadi alasan lesunya bisnis yang dijalankan Nokia. Nokia juga menutup dua kantor di China dan merumahkan karyawannya. Aksi ini dilakukan sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk menata ulang operasionalnya di pasar smartphone terbesar dunia tersebut. Langkah tersebut dilakukan terkait market sharenya yang terus turun di sana, begitupun di negara- negara lain. Mungkin ini juga akibat menurunnya jumlah produksi akibat persaingan permintaan pasar dari produsen lain. Di bulan Mei pengapalan handset Nokia turun sebesar 24% di kuartal pertama, sehingga hal ini membuat Samsung mengambil alih predikat sebagai produsen mobile-phone terbesar di dunia. Isu utama yang sedang dihadapi Nokia kini ialah kas. Meskipun sudah secara ekstrim mengurangi pengeluaran di berbagai pos, Nokia masih harus membutuhkan banyak dana untuk melakukannya. Dengan mempertimbangkan semua ini, Nokia diperkirakan akan mengantongi kas bersih senilai 2,7 miliar euro di akhir 2012, menurut analis Morgan Stanley. Semua peringkat utang Nokia sudah dicap sampah. Jika keadaan Nokia terus memburuk, tak mustahil posisi perusahaan ini akan menjadi lebih rawan dan rapuh. Nokia yang berdiri tahun 1865 bisa jadi gulung tikar. Pelajaran yang bisa kita petik dari gagalnya Nokia untuk bertahan dalam industri ponsel dunia ialah bahwa saat Anda terlambat masuk dalam sebuah ekosistem, selanjutnya akan lebih sukar untuk memulihkan diri. Terdapat begitu banyak aspek yang harus digabungkan dan dikoordinasikan dalam Nokia. Ini juga membuat banyak pihak menjadi kurang puas dengan Nokia. Ini juga terjadi pada Apple di dekade 1990-an dengan produk Mac-nya saat itu, Apple menghadapi kemerosotan dalam bisnis PC. Hanya dengan merombak aturan main (dengan sama sekali keluar dari bisnis PC), ia kemudian berhasil melakukan loncatan ke posisi puncak. Namun bisnis ponsel cerdas bahkan lebih dinamis dan ganas. Untuk menang dalam industri ini, diperlukan lebih dari sekadar perangkat keras dan lunak yang mencengangkan pembeli. Tetapi dibutuhkan juga upaya untuk menarik pengembang, yang juga membutuhkan konsumen dan untuk itu juga diperlukan posisi ritel yang kokoh. Ini juga memerlukan keahlian pemasaran yang prima. Singkatnya, persyaratan yang diperlukan untuk menggapai sukses sangatlah banyak terutama jika Anda berada dalam iklim persaingan yang keras dan dinamis yang di dalamnya dipenuhi pesaing yang tak berhenti berinovasi. Ramalan tenggelamnya Nokia yang dituturkan oleh analis teknologi Farhad Manjoo terbukti benar. Tahun ini, brand Nokia diketahui mulai hilang dari pasar. Nama besar Nokia yang dulunya begitu terkenal dan menduduki peringkat pertama dalam sektor ponsel kini memudar. Seiring dengan makin hilangnya reputasi Nokia, yang makin dikenal ialah smartphone dengan sistem operasi Microsoft yang disebut smartphone Windows. Microsoft akhir-akhir ini mengambil alih bisnis smartphone Nokia dan memutuskan mematikan brand tersebut. Menurut sebuah memo, ponsel Lumia 730 dan 830 ini akan menjadi ponsel terakhir yang dijual dengan menggunakan brand Nokia.
Rangkuman Masalah yang dialami Nokia Berikut masalah-masalah yang dialami perusahaan Nokia akhir-akhir ini yang berkaitan dengan strategi dan perilaku dalam organisasi : 1. Memasuki tahun 2011 Nokia mengalami penurunan penjualan, yang semula Nokia mampu menjual 108 juta unit telepon genggam kini hanya 71 juta unit. Pada kuartal pertama tahun 2012, Nokia mengalami kerugian bersih US$1,2 milyar atau sekitar Rp 11 triliun. Ini berawal sejak munculnya produk-produk baru dari kompetitor utama seperti Apple, Blackberry, dan Samsung yang lebih mampu memenuhi keinginan konsumen, dengan servis dan fasilitas jauh lebih memuaskan seperti dengan OS Android, Windows, atau iOS, dibandingkan Nokia yang tetap fokus dan yakin pada Symbian sebagai Operating System di handset Nokia, sehingga pamor Nokia sebagai perusahaan telepon genggam paling mendominasi mulai terkalahkan. (http://katakabar.com/kabar-ekonomi/99-kabar-ekonomi-/3192-nokia-akui- persaingan-kian-berat-) 2. Selama lima tahun terakhir harga saham Nokia dinyatakan jatuh hampir 90%, para investor juga memotong $17 milyar dari nilai pasarnya, serta menghapus prestasi Nokia yang kompetitif di masa lalu dengan memberi nilai nol. Hal ini semakin menambah kesulitan finansial dan mengurangi kepercayaan perusahaan Nokia. (http://tabloidpulsa.co.id/.../3793-dirundung-masalah-keuangan-nokia-bakal- dibantu-microsoft) 3. Nokia Corp gagal mengeluarkan produk baru bernama Lumia 900 dengan fasilitas windows 8, karena banyak keluhan dari konsumen mengenai masalah pada koneksi data. Produk Lumia 900 juga terlambat diluncurkan (Februari 2012) dibandingkan Iphone 4S (Oktober 2011), karena CEO lamban dalam mengambil keputusan akibat terlalu banyak analisa dan persamaan persepsi dari berbagai pihak. Nokia kembali mengulangi kesalahan ini pada Nokia Lumia 920 (September 2012), sementara pesaing lain sudah memasuki teknologi Quad Core lebih awal. (http://katakabar.com/kabar-ekonomi/99-kabar-ekonomi-/3192-nokia-akui- persaingan-kian-berat-) 4. Sebagian besar perusahaan Nokia di seluruh dunia ditutup termasuk perusahaan utamanya di Finlandia, serta penutupan riset dan pusat pengembangannya,
sekalipun ada yang masih bertahan, perusahaan itu sudah berhenti beroperasi dalam memproduksi ponsel. (http://tekno.liputan6.com/read/425356/nokia-tutup-pabrik-terakhir-di-finlandia) Nokia memangkas 3.700 karyawan dan menghentikan 10.000 karyawan secara global hingga akhir tahun 2013. (http://www.portalberitanews.blogspot.com/2012/08/pabrik-nokia-bangkrut-akan- di-tutup.html) Teknologi Nokia dijiplak oleh HTC, RIM, dan Viewsonic yang dinyatakan terkait pelanggaran 45 paten di Amerika Serikat dan Jerman. (http://www.manajementelekomunikasi.org/2012/10/studi-kasus-2-nokia- kelompok-3.html) Di tengah-tengah terjadinya krisis, beberapa pimpinan penting Nokia Corp seperti Olli Pekka Kallasvuo (CEO Nokia), Anssi Vanjoki (Manajer Smartphone Nokia), dan Ilari Nurmi (Wakil Presiden pemasaran produk Nokia) tiba-tiba mengundurkan diri dari perusahaan. (http://www.inilah.com/read/detail/819731/nokia-alami-masalah-serius/) Nokia pernah merajai market mobile phone pada era GSM dan CDMA beberapa tahun lalu, namun beberapa tahun terakhir saham Nokia terus jatuh seiring gagalnya beberapa produk Nokia terbaru melawan competitornya Apple, RIM, dan Samsung. Dilansir dari Reuters, Nokia telah sampai pada keputusan final untuk mengakhiri pabrik di sana. Lebih lanjut diwartakan bahwa produksi di Salo telah berhenti dan selama sisa tahun ini, 780 orang akan dirumahkan. Nokia sudah berhenti berproduksi, secara resmi penutupan pabrik di Salo dilakukan pada September tahun lalu. Sangat miris apabila melihat Nokia yang dahulu memimpin hampir di semua segmen pasar mobile phone harus digeser oleh gempuran competitor,
dimana letak kesalahan strategi Nokia?
1. Margin Laba
2. Pangsa Pasar
4. Pertumbuhan Penjualan
3. Pertumbuhan Aset
KAMI SEKELUARGA TAK LUPA MENGUCAPKAN PUJI SYUKUR KEPADA ALLAH S,W,T
BalasHapusdan terima kasih banyak kepada AKI atas nomornya yang AKI
berikan 3 angka [219] alhamdulillah ternyata itu benar2 tembus AKI.
dan alhamdulillah sekarang saya bisa melunasi semua utan2 saya yang
ada sama tetangga.dan juga BANK BRI dan bukan hanya itu AKI. insya
allah saya akan coba untuk membuka usaha sendiri demi mencukupi
kebutuhan keluarga saya sehari-hari itu semua berkat bantuan AKI..
sekali lagi makasih banyak ya AKI… bagi saudara yang suka main NOMORl
yang ingin merubah nasib seperti saya silahkan hubungi KI JAYA WARSITO,,di no (((085-342-064-735)))
insya allah anda bisa seperti saya…menang NOMOR 790 JUTA , wassalam.
Bermanfaat kupasan materi nya lumayan singkat dan padat.
BalasHapus